Kamis, 06 September 2012

Awal Mula

3 tahun sudah klub ini ada, ada yang masuk ada yang keluar, ada sedih ada bahagia, ada kemenangan ada kekalahan. tapi ada 1 hal yang pasti, klub ini masih ada!
Tiga tahun yang lalu klub ini didirikan oleh Sabeumnim Dirga Utama dengan hanya memiliki 4 dojang dan 30an anggota. Awal mulanya saya berpikiran sama dengan semua insan taekwondo di Kalimantan Barat ini, yaitu taekwondo hanyalah taekwondo, hanyalah hobi yang tak perlu dianggap serius apalagi dijadikan mata pencaharian. Tapi setelah saya mendapat tawaran kerja sebagai pelatih taekwondo di Kuching Taekwondo and Self  Defense Academy, Malaysia barulah mindset saya berubah. Bukan hanya sisi finansial yang berubah, tapi adalah taekwondo bukanlah sekedar "taekwondo" yang selama ini ada di benak saya.
Tiga tahun yang lalu sepulangnya saya dari malaysia, timbul keinginan saya untuk mendirikan sebuah klub taekwondo yang sama dengan tempat dimana saya dulu mengajar di malaysia. Mengingat kemiripan dari segi finansial dan karakteristik antara masyarakat Kuching dan Pontianak dan keinginan untuk memberi perubahan pada wajah taekwondo Kota Pontianak dan Kalimantan Barat, maka pada Oktober 2009 lahirlah Super Champ Tekwondo Club ini.
Seperti yang telah saya sebutkan di atas, awalnya ada 4 dojang (unit latihan) yang ada di SCTC, yaitu SDN 03 Pontianak Selatan, SMPN 2 Pontianak, SMPN 11 Pontianak dan MIN Bangka Belitung. Kelihatan banyak memang, tapi waktu itu SCTC hanya memiliki 30an atlit yang didominasi oleh SDN 03, bahkan SMPN 11 hanya memiliki 2 orang anggota.
Dengan hanya memiliki modal pengalaman melatih dari negeri tetangga dan dengan diiringi nada-nada meremehkan dari beberapa teman (yang saya anggap bukti perhatian dari teman-teman sya waktu itu), SCTC mulai eksis di Kota Pontianak, dan sampai sekarang SCTC tetap memiliki 4 dojang (karena SMPN 2 Pontianak dan SMPN 11 Pontianak ditutup dan digantikan dengan MIN Teladan dan Indosat) namun dengan jumlah murid yang telah mencapai 130an oarang.
Jujur, awalnya tujuan berdirinya SCTC tak lebih dari uang semata, namun dengan berjalannya waktu, akhirnya uang hanya saya anggap sebagai bonus dari tujuan saya yang sebenarnya untuk taekwondo Kalimantan Barat.
Sejak masa keemasan generasi taekwondo Kalimantan Barat sekitar tahun 2002-2007, para insan taekwondo Kalimantan Barat seluruhnya hanya berorientasi ke jenjang senior. Entah lupa atau sengaja, tak pernah ada regenerasi untuk atlit-atlit taekwondo Kalimantan Barat. Tak ada atilt-atlit junior Kalimantan Barat yang terlihat mampu menggantikan posisi atlit-atlit berbakat luar biasa Kal-Bar seperti ELWANUPA, ULLY ASSAD, BANGUN KRISTANTO, TEJA SURYA, DIAN TARDILA, LIZAWATI dll. "mereka tak akan tua dan akan selalu bisa juara" mungkin itulah yang ada di benak sebagian besar insan taekwondo di Kalimantan Barat ini. Kalaupun ada junior yang bisa mewakili Kalimantan  Barat ke even nasional, teknik mereka amat sangat jauh dibandingkan dengan pesaingnya dari daerah lain dan bahkan para senior mereka yang usianya hampir menyamai orang tua mereka dan hasil yang mereka peroleh sangat memprihatinkan. Atas dasar semua itulah SCTC berdiri, memang belum terlalu signifikan, tapi alhamdulillah setidaknya sekarang Kalimantan Barat memiliki banyak atlit-atlit muda, bahkan sangat belia yang insya Allah nanti bisa memberikan kebanggaan kepada orang tua, masyarakat dan seluruh insan taekwondo Kalimantan Barat.
Semoga apa yang saya lakukan berkenan, karena saya belum bisa memberikan yang terbaik sebagai balas budi saya kepada olahraga taekwondo yang saya cintai ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar